Rabu, 13 April 2011

PERSYARATAN MEDIS (MEDICAL ELIGIBILITY) DALAM PENGGUNAAN KONTRASEPSI

Persyaratan medis (medical eligibility)
Dalam penggunaan kontrasepsi


A.    Umum :
·         Pelayanan dan informasi Keluarga Berencana merupakan intervensi kunci dalam upaya meningkatkan kesehatan perempuan dan anak, serta merupakan hak asasi manusia.
·         Telah terjadi perkembangan yang berarti dalam kontrasepsi, misalnya transisi dari estrogen dosis tinggi ke dosis rendah pada pil kombinasi. Perkembangan ini telah menghasilkan pilihan lebih banyak tentang metode kontrasepsi yang lebih aman dan efektif.
·         Peningkatan berbagai strategi untuk akses terhadap pelayanan KB
Misal:
-          Hak klien perlu dipertimbangkan dalam perencanaan, manajemen dan penilaian dalam pelayanan KB;
-          Meningatkan ketersediaan berbagai metode kontasepsi agar klien dapat memilih kontarsepsi yang cocok untuk mereka;
-          Melaksanakan konseling dan pelayanan KB berdasarkan kriteria dan persyaratan medis yang terkini.

B.     Isu tentang mutu pelayanan dan akses yang mempengaruhi pemberian kontrasepsi

·      Klien harus memperoleh informasi yang cukup sehingga dapat memilih kontasepsi yang sesuai untuk mereka. Informasi tersebut meliputi pemahaman efektifitas relatif ( relative effectiveness) dari metode kontrasepsi, cara kerja, efek samping, manfaat dan kerugian metode tersebut, gejala dan tanda yang perlu ditindak lanjuti di klinik/fasilitas kesehatan lainnya, kembalinya kesuburan dan perlindungan terhadap PMS.
·      Fasilitas kesehatan, tenaga terlatih dan alat yang mendukung yang cukup untuk menjamin pemasangan alat sesuai dengan standar.
·      Peralatan dan pasokan yang cukup serta sesuai dengan kebutuhan
·      Petugas pelayanan yang dilengkapi dengan panduan-panduan agar terhindar dari risiko dan agar penapisan yang sesuai.
·      Petugas harus mendapatkan pelatihan tentang konseling KB.


C.    Efektivitas
·      Dalam hubungan pilihan kontrasepsi, klien perlu diberi informasi tentang :
-          Efektivitas relatif dari berbagai metode kontrasepsi yang tersedia;
-          Efek negatif kehamilan yang tidak diinginkan pada kesehatan dan risiko kesehatan potensial pada kehamilan dengan kondisi medis tertentu.
EFEKTIVITAS BERBAGAI METODE KONTRASEPSI

Tingkat Efektifitas
Metode Kontrasepsi
Kehamilan/100 perempuan dalam 12 bulan pertama pemakaian
Dipakai secara
biasa
Dipakai secara tepat dan konsisten
Sangat efektif
Implan
Vasektomi
Suntikan kombinasi
Suntikan
Tubektomi
AKDR Cu-380A
Pil Progesteron (masa laktasi)

0,05
0,15
3
3
0,5
0.8
1,0
0,05
0,1
0,05
0,3
0,5
0,6
0,5
Efektifitas dalam pemakaian biasa, sangat efektif jika dipakai secara tepat dan konsisten
Metode Amenorea Laktasi
Pil kontrasepsi kombinasi
Pil Progesteron (bukan masa laktasi)
2

8

-

0,5

0,3

0,3
Efektif jika dipakai secara tepat dan konsisten
Kondom pria
Sanggama terputus
Diafragma + Spermisida
KB alamiah
Kondom perempuan
Spermisida
15
27

29
25
21
29
2
4

18
1-9
5
18

Tanpa KB
85
85
*diskripsi dari WHO, 2004
Kunci: 0-1 : Sangat efektif
          2-9    : efektif
          >9      : kurang  efektif
D.    Kondisi yang meningkatkan risiko jika terjadi kehamilan
·      Keadaan-keadaan di bawah ini akan meningkatkan risiko jika disertai kehamilan.
-          Hipertensi (TD> 160/100 mmHg.
-          Diabetes : insulindependen ; dengan nefropati/retinopati atau penyakit vaskular lain atau > 20 tahun telah menderita diabetes .
-          Penyakit jantung iskemik
-           Stroke  
-          Penyakit jantung katup dengan hipertensi.
-          Karsinoma payudara
-          Karsinoma endometrium/ovarium.
-          Infeksi Menular Seksual.
-          HIV/AIDS
-          Sirosis hati
-          Hepatoma
-          Penyakit trofoblas ganas.
-          Penyakit Sel Sinkle (sel bulan sabit)
-          Skistosomiasis dengan fibrosis hati
-          Tuberkulosis
·      Pada keadaan-keadaan di atas perlu dipilih metode kontrasepsi yang lebih efektif.

E.     Kembalinya kesuburan
·      Semua metode kontrasepsi, kecuali kontrasepsi mantap (sterilisasi), tidak mengakibatkan terhentinya kesuburan.
·      Kembalinya kesuburan berlangsung segera setelah pemakaian, kecuali DMPA dan NET-EN yang waktu rata-rata kembalinya kesuburan adalah masing-masing 10 dan 6 bulan terhitung mulai suntikkan terakhir.
·      Kontrasepsi mantap harus dianggap sebagai metode permanen.

F.     Klasifikasi persyaratan medis
·      Keadaan/kondisi yang mempengaruhi Persyaratan Medis dalam penggunaan setiap  kontrasepsi yang tidak permanen dikelompokkan kedalam 4 kategori:
-          1 : Kondisi di mana tidak ada pembatas apa pun dalam penggunaan metode kontrasepsi.
-          2: Penggunaan kontrasepsi lebih besar manfaatnya dibandingkan dengan resiko yang diberikan  akan terjadi.
-          3 :Risiko yang diperkirakan lebih besar daripada manfaat penggunaan kontrasepsi.
-          4:Risiko akan terjadi bila metode kontrasepsi tersebut digunakan.

·       Kategori 1 dan 4 cukup jelas. Kategori 2 menunjukkan bahwa metode tersebut dapat digunakan, tetapi memerlukan tindak lanjut yang seksama. Kategori 3 memerlukan penilaian klinik dan akses terhadap pelayanan klinik yang baik. Seberapa besar masalah yang ada dan ketersediaan serta penerimaan metode alternatif perlu dipertimbangkan. Dengan perkataan lain, pada kategori 3, metode kontrasepsi tersebut tidak dianjurkan, kecuali tidak ada cara lain yang lebih sesuai tersedia. Perlu tidak lanjut ketat.
·       Khusus untuk kontrasepsi Mantap (Tubek dan vasektomi) digunakan klasifikasi lain, yaitu :
-          A: tidak ada alasan medis yang merupakan kontraindikasi dilakukannya kontrasepsi manta (kontap).
-          B:  tindakan kontrasepsi mantap dapat dilakukan, tetapi dengan persiapan dan kewaspadaan khusus.
-          C: sebaiknya tindakan kontrasepsi mantap ditunda sampai kondisi medis diperbaiki. Sementara itu berikan metode kontrasepsi lain.
-          D: tindakan kontrasepsi mantap hanya dilakukan oleh tenaga yang sangat berpengalaman dan berperlengkapan anestesi tersedia. Demikina fasilitas penunjang dan kompetensi yang sesuai.


G.    Penggunaan klasifikasi dalam penapisan klien
·      Klasifikasi yang digunakan dalam metode ini tidaklah kaku. Tingkat pengetahuan dan pengalaman petugas kesehatan serta sumber-sumber yang tersedia perlu menjadi pertimbangan.
·      Di tempat pelayanan dengan fasilitas pemeriksaan klinik terbatas, misalnya di Puskesmas, klasifikasi 1-4 dapat disederhanakan menjadi 2. Klasifikasi 1 dan 2 dapat digabung, begitu juga 3 dan 4.


KLASIFIKASI PERSYARATAN MEDIS DALAM PENGGUNAAN KONTRASEPSI
TABEL 1: klasifikasi persyaratan medis dalam penapisan klien®
Kondisi
Pil
kombinasi
Suntikan kombinasi
Pil progestin
DMPA
NET-EN
Impian
AKDR
Cu
AKDR
Progestin
M=Mulai,  L=Lanjutan
Karateristik Pribadi dan Riwayat Reproduksi
Kehamilan
-
-
-
-
-
4
4
Usia
Menars-
40:1
≥40:2
Menars-
40:1
≥40:2
Menars-
18:1
18-45:1
≥45:1
Menars-
18-2
18-45:1
≥45:2
Menars-
18:1
18-45:1
≥45:1
Menars-
20:2
≥20:1
Menars-20:2
≥20:1
Paritas
*Nulipara
*multipara

1
1

1
1

1
1

1
1

1
1

2
1

2
1
Laktasi
*<6 minggu pascapersalinan
*6 minggu -<6 bulan laktasi
*≥6 bulan pascapersalinan

4
3
2

4
3
2

3
1
1

3
1
1

3
1
1



Pascapersalianan
*(tanpa laktasi)
*<21 hari
*≥21 hari


3
1


3
1


1
1


1
1


1
1


Pascapersalinan(laktasi/non-laktasi)termasuk pascasecsio sesarea
*<48 jam
*≥48 jam-<4 minggu
*≥4 minggu
*sepsispuerperalis








2
3
1
4



3
3
1a
4
Pasca keguguran
*trimester 1
*trimester2
*pascaabortus septik

1
1
1

1
1
1

1
1
1

1
1
1

1
1
1

1
2
4

1
2
4
Pascakehamilan etopik
1
1
2
1
1
1
1
Riwayat operasi pelvis
(termasuk secsio sesarea)

1

1

1

1

1

1

1
Merokok
*usia<35



2



2



1



1



1



1



1


*usia≥35
   - <15 batang/hari
   - ≥15 batang/hari

3
4

2
3

1
1

1
1

1
1

1
1

1
1

   ® dimodifikasi dari WHO,2004
a jika laktsi,kategori menjadi 3 sampai 6 minggu pascapersalinan
Kondisi
Pil Kombinasi
Suntikan Kombinasi
Pil Progestin
DMPA
NET-EN
Impian
AKDR
Cu
AKDR Progestin
Obesitas
*≤30kg/m² body mass index(BMI)

2

2

1

1

1


      1

1
Penyakit kardiovaskuler
Faktor resiko multipel penyakit kardiovaskuler (seperti usia muda,tua,merokok,diabetes,hipertensi)

3/4

34

2

3

2

1

2
Hipertensi
*riwayat hipertensi tidak dapat dievaluasi,termsuk hipertensi dalam kehamilan
*hipertensi terkontrol
*tekanan darah meningkat
   -sistolik 140-160 atau diastolik 90-100
   -sistolik.160 ataudiastolik>100
*penyakit vaskular

3


3

3
4
4

3


3

3
4
4

2


1

1
2
2

2


2

2
3
3

2


1

1
2
2

1


1

1
1
1

2


1

1
2
2
Riwayat hipertensi dalam kehamilan
2
2
1
1
1
1
1
Trobosis vena dalam/emboli paru
*riwayat TVD/EP
*TVD/EF saat ini
*riwayat keluarga dengan TVD/EF
*bedah mayor
   -imobilisasi lama
   -tanpa imobilisasi lama
*bedah minor tanpa imobilisasi

4
4
2

4
2
1

4
4
2

4
2
1

2
3
1

2
1
1

2
3
1

2
1
1

2
3
1

2
1
1

1
1
1

1
1
1

2
3
1

2
1
1
Trombosis vena permukaan
*varises
*troboflebitis

1
2

1
2

1
1

1
1

1
1

1
1

1
1
Riwayat penyakit jantung iskemik
4
4
M  L
3
M  L
1
M  L
2  3
2  3
2  3
Stroke
(riwayat cardiovaskuler accident)

4

4
M  L

3
M  L

1

2
2  3
2  3
Hiperlipidemia
2/3b
2/3b
2
2
2
1
2
Penyakit katup jantung
*Tanpa komplikasi
*Dengan komplikasi(hipertensi          pulmonal,fibrilasi atrial,endokarditis bakterial subakut)

2
4

2
4

1
1

1
1

1
1

1
2

1
2
Kondisi Neurologis
Nyeri Kepala
·         Nonmigrain (ringan/berat)
·         Migrain
-          Tanpa aura
Usia < 35
Usia>=35
-          dengan aura (semua usia)


M             L
1               2



2               3
3               4
4               4
M             L
1              2



2               3
3               4
4               4
M             L
1            1



1                2
1                2
2                3
M             L  
1                1



2                 2
2                 2
2                 3
M            L
1            1



2                2
2                2
2                3
1




1
1
1
M          L
1             1



2              2
2              2
2              3
Epilepsi
1
1
1
1
1
1
1
Depresi
Depresi
1
1
1
1
1
1
1
                                                                                      Infeksi dan Kelainan Alat Reproduksi                                   
Perdarahan pervaginam
·         Perdarahan ireguler
·         Perdarahan banyak/lama


1
1

1
1

2
2

2
2

2
2

1
2
M              L
1              1
1              2
Perdarahan pervaginam yang belum di ketahui penyebabnya

Sebelum penilaian



2




2



2



3




3

M            L

4            2

M         L

4              2
Endometriosis

1

1

1

1

             1

1

1


Tidak ada komentar:

Posting Komentar